Mahasiswa Universitas Andalas Melaksanakan KKN di Nagari Sariak
Juli 11, 2023
Kedatangan mahasiswa KKN Universitas Andalas tahun 2023 disambut hangat oleh wali nagari Sariak pada hari Selasa (11/7) lalu. Rombongan mahasiswa bersama Ibu P.K Dewi Hayati sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) langsung menyambangi kantor wali nagari dalam rangka serah terima mahasiswa yang turut dihadiri oleh perangkat nagari lainnya seperti kaur pemerintahan, kaur pemberdayaan masyarakat dan kepala jorong.
Sebanyak 22 mahasiswa KKN Universitas Andalas tahun 2023 di Sariak menempati rumah warga yang tersebar pada enam jorong, hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat berbaur dan mengenal adat dan kebiasaan masyarakat secara lebih dekat. Bapak Ismet Dianto selaku wali nagari Sariak menyampaikan harapan dan pesan agar mahasiswa KKN dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil sebanyak mungkin ilmu dan memberikan yang terbaik baik dalam bentuk program kerja ataupun keikutsertaan dalam acara-acara penting nagari untuk menciptakan nagari Sariak yang semakin baik.
Gambar
1 Kedatangan Mahasiswa KKN Universitas Andalas di Sariak pada Selasa (11/7)
Kehadiran mahasiswa KKN akan memberikan perhatian khusus untuk beberapa hal utama, yaitu penanganan stunting, pengembangan BUMNag, kegiatan sosial kemasyarakatan serta penerapan IPTEK.
Angka stunting di Sariak terhitung meningkat dari sebelumnya yaitu 13 kejadian menjadi 15 kejadian. Pak Ismet Dianto menegaskan untuk memberikan fokus khusus pada penanganan stunting demi mengurangi data anak yang menderita stunting setiap tahunnya. Hal ini disampaikan pada esok harinya, hari Rabu (12/7) ketika mahasiswa KKN kembali mendatangi kantor wali nagari dengan tujuan lokakarya mini pemaparan program kerja dari agenda yang direncakan akan dilakukan dalam 40 hari masa KKN.
Dalam rangka upaya penurunan angka stunting, direncanakan pelaksanaan Rumah Desa Sehat (RDS) yang melibatkan Kader Nagari dan pihak posyandu Nagari Sariak. Pelaksanaan RDS ditargetkan pada minggu kedua masa KKN. Selain itu, program-program pendukung lainnya juga akan dilakukan seperti, Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) untuk posyandu, pemberian tablet tambah darah, pemberian jamu, edukasi dan pemberian MPASI, sosialisasi bahaya pestisida dan mendemokan pembuatan pestisida organik yang ramah lingkungan.
Masalah sampah tidak hanya menjadi momok di kota-kota besar. Nagari Sariak menjadi salah satu daerah yang memerlukan perhatian khusus dalam penanganan sampah. Ibu Artati selaku ketua Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjelaskan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah sehingga sampah di Sariak hanya diolah oleh masing-masing rumah, rata-rata warga Sariak mengolah sampah dengan cara dibakar.
Dalam 40 hari masa KKN, mahasiswa akan mensosialisasikan pentingnya pengolahan sampah dengan benar, berupa edukasi mengenai bank sampah, implementasi prinsip 3R dengan mendemokan pembuatan kerajinan, pelatihan ecobrick untuk memanfaatkan sampah plastik dan beberapa program kerja lainnya yang akan menyesuaikan seiring waktu.
Program kerja yang direncanakan diharapkan dapat dieksekusi secara maksimal dan dapat bermanfaat bagi nagari serta menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa itu sendiri.


0 comments:
Posting Komentar